OKENEWS.CO.ID, SUMENEP-Kelompok Tani Batu Langit, Desa Lebeng Barat, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terbilang petani yang inovatif dan inspiratif, pasalnya mampu meningkatkan produktivitas pertanian yang ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk organik sakti tidak ketergantungan pada pupuk kimia yang kurang ramah lingkungan.
Keberhasilan Kelompok Tani Batu Langit dilihat dari hasil panen bawang merah Varietas Rubaru program demplot upland project Tahun 2023 lalu. Di mana Hasil panen tanaman bawang merah varietas rubaru mampu mencapai 19,6 ton per hektar.
Hal ini membuktikan bahwa KT Batu Langit tidak hanya sukses menanam bawang merah varietas rubaru. Namun juga memberikan harapan baru bagi pengembangan bawang merah varietas rubaru melalui program demplot upland project 2023, khususnya di Kecamatan Pasongsongan.
”Alhmadulillah di pelaksanaan demplot bawang merah ini, kami menggunakan bawang merah varietas rubaru seluas 0,25 hektar, dengan menggunakan 3 (tiga) perlakuan,” kata Abdul Adim Yasin, Ketua KT Batu Langit Lebeng Barat, beberapa waktu lalu.
Perlakuan yang pertama menurut dia, yaitu menggunakan perlakuan organik sakti, organik sakti ini diracik atau dibuat oleh koperasi produsen Tani Keraton langit Kecamatan Pasongsongan. Kemudian yang kedua menggunakan perlakuan biosaka dan yang ketiga menggunakan perlakuan jakaba. Sehingga, setelah dilakukan pengubinan yang pengunduran pertama dilakukan oleh Korluh BPP Kecamatan Pasongsongan dan di ubin kedua kalinya juga langsung oleh BPS Balai Pusat Statistik Kecamatan Pasongsongan.
”Hasilnya sama dengan rincian, untuk yang perlakuan organik sakti itu provitasnya 19,6 ton per hektar, untuk perlakuan biosaka itu 12,4 ton per hektar dan perlakuan jakaba itu menghasilkan 13,4 ton per hektar,” urainya.
Sehingga lanjut dia, bisa diketahui bahwa perlakuan organik sakti sangat mendominasi, yaitu menghasilkan 19,6 ton per hektar. Dan uniknya organik sakti ini dibuat langsung oleh dan dikembangkan oleh koperasi produsen Tani Keraton langit. ” Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak, dan ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa,” ucapnya.
Menurut Kiai Adim, sebelum menggunakan pupuk organik sakti biasanya produksi bawang merah varietas rubaru ini hanya kisaran 6- 8 ton per hektar, akan tetapi saat menggunakan pupuk organik sakti buatan Kelompok Tani Batu Langit meningkat drastis hingga mencapai 19,6 ton per hektar.
Selain itu kata Kiai Muda itu, bahwa keuntungan menggunakan pupuk organik sakti yaitu lebih ramah lingkungan karena dibuat tanpa menggunakan bahan kimia sintetis yang dapat merusak lingkungan serta membantu mengurangi pencemaran tanah dan air.
“Peningkatan hasil pertanian dengan menggunakan pupuk organik sakti karena kandungan nutrisi yang lebih tinggi dan dapat meningkatkan kualitas tanah,”paparnya.
Untuk itu, Kiai Adim berharap Dinas Pertanian dan upland project semakin memperhatikan Kecamatan Pasongsongan sebagai daerah yang memiliki potensi besar dalam pengembangan dari sektor pertanian. “Kami berharap potensi alam yang luar biasa di Kecamatan Pasong ini betul-betul mendapat perhatian semua pihak, utamanya dinas pertanian yang mebidanginya,” pungkasnya.(red)